Masa Depan Telemedicine: Apa yang Akan Berubah?

Masa Depan Telemedicine: Apa yang Akan Berubah?

Pengertian Telemedicine

Definisi Telemedicine

Telemedicine adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk memberikan layanan kesehatan jarak jauh. Secara sederhana, telemedicine memungkinkan pasien untuk mendapatkan konsultasi medis, diagnosis, dan perawatan tanpa harus berada di lokasi yang sama dengan tenaga medis. Dengan menggunakan perangkat seperti telepon, video call, dan aplikasi kesehatan, telemedicine memfasilitasi komunikasi antara dokter dan pasien. Definisi ini mencakup berbagai layanan, mulai dari konsultasi langsung hingga pemantauan kondisi pasien secara terus-menerus.

Perkembangan Awal Telemedicine

Perkembangan telemedicine berawal pada tahun 1960-an, ketika rumah sakit dan klinik mulai mengeksplorasi cara-cara untuk menjangkau pasien di lokasi terpencil. Saat itu, teknologi yang digunakan sangat terbatas dan hanya bisa melakukan komunikasi satu arah. Namun, seiring dengan kemajuan teknologi, telemedicine berkembang pesat, terutama sejak era digital dimulai. Keberadaan internet dan perangkat pintar telah membuka kemungkinan baru dalam bidang kesehatan yang memungkinkan telemedicine berkembang ke arah yang lebih kompleks dan canggih.

Teknologi yang Mendukung Telemedicine

Konektivitas Internet

Konektivitas internet yang cepat dan stabil adalah salah satu komponen utama yang mendukung keberhasilan telemedicine. Tanpa koneksi yang andal, telemedicine tidak akan dapat berjalan dengan efektif. Peningkatan akses internet di seluruh dunia, termasuk di daerah-daerah yang sebelumnya sulit dijangkau, memungkinkan lebih banyak orang untuk mengakses layanan kesehatan jarak jauh. Di masa depan, dengan munculnya jaringan 5G, kita dapat mengharapkan kecepatan yang lebih tinggi dan latensi yang lebih rendah, yang akan semakin meningkatkan pengalaman telemedicine.

Peran AI dan Machine Learning

Salah satu teknologi yang semakin mendominasi telemedicine adalah Kecerdasan Buatan (AI) dan Machine Learning (ML). Teknologi ini tidak hanya digunakan untuk mendiagnosis penyakit secara lebih akurat, tetapi juga untuk memprediksi kondisi pasien dan memberikan rekomendasi perawatan yang lebih personal. Misalnya, AI dapat menganalisis data medis seperti riwayat kesehatan pasien, gejala yang dilaporkan, dan hasil tes untuk memberikan diagnosis yang lebih tepat, bahkan sebelum pasien berbicara dengan dokter. Dalam masa depan telemedicine, AI akan semakin digunakan untuk meningkatkan kualitas dan kecepatan pelayanan medis.

Penggunaan Wearables dan IoT dalam Telemedicine

Teknologi wearable seperti jam tangan pintar dan sensor kesehatan lainnya semakin populer dalam memantau kondisi kesehatan pasien secara real-time. Dengan kemampuan untuk memantau detak jantung, tekanan darah, kadar gula darah, dan parameter kesehatan lainnya, perangkat ini dapat mengirimkan data langsung ke penyedia layanan kesehatan. Internet of Things (IoT) juga memainkan peran penting dalam telemedicine, dengan berbagai perangkat yang terhubung untuk memudahkan pemantauan pasien secara jarak jauh. Di masa depan, penggunaan teknologi ini akan semakin canggih, memungkinkan pemantauan lebih detail dan respons yang lebih cepat.

Manfaat Telemedicine

Akses Kesehatan yang Lebih Mudah

Salah satu manfaat terbesar telemedicine adalah kemudahan akses untuk mendapatkan layanan kesehatan, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil atau yang memiliki keterbatasan mobilitas. Telemedicine memungkinkan pasien untuk berbicara dengan dokter atau tenaga medis tanpa harus meninggalkan rumah. Ini sangat penting bagi orang-orang yang mungkin kesulitan untuk mengunjungi rumah sakit atau klinik secara langsung, seperti lansia atau pasien dengan penyakit kronis. Di masa depan, dengan semakin meluasnya penggunaan telemedicine, akses ke layanan medis akan semakin inklusif.

Efisiensi Biaya dan Waktu

Telemedicine juga membantu mengurangi biaya dan waktu yang dikeluarkan oleh pasien dan penyedia layanan kesehatan. Pasien tidak perlu menghabiskan waktu untuk perjalanan ke rumah sakit atau klinik, sementara penyedia layanan medis dapat mengelola waktu lebih efisien dengan melakukan konsultasi jarak jauh. Selain itu, telemedicine memungkinkan perawatan yang lebih cepat, karena pasien dapat segera berbicara dengan dokter tanpa harus menunggu jadwal kunjungan atau antrian panjang. Ke depan, penghematan biaya ini akan semakin terasa, terutama dengan adanya teknologi yang semakin canggih.

Pemantauan Jarak Jauh untuk Pasien Kronis

Bagi pasien dengan penyakit kronis, telemedicine menjadi alat penting untuk memantau kondisi mereka secara berkelanjutan. Melalui penggunaan perangkat medis yang terhubung dengan sistem telemedicine, pasien dengan penyakit jantung, diabetes, atau gangguan pernapasan dapat memantau kondisi mereka di rumah, dengan data yang langsung dikirim ke dokter atau tim medis. Ini memungkinkan deteksi dini jika ada perubahan kondisi, sehingga perawatan dapat diberikan lebih cepat. Inovasi ini memberikan kemudahan bagi pasien dan mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi serius yang membutuhkan perawatan intensif.

Tantangan yang Dihadapi Telemedicine

Keterbatasan Infrastruktur Teknologi

Meskipun telemedicine telah berkembang pesat, masih ada tantangan terkait infrastruktur teknologi, terutama di daerah-daerah yang belum memiliki akses internet yang memadai. Keterbatasan ini dapat menjadi penghalang utama bagi implementasi telemedicine secara luas. Selain itu, beberapa daerah juga belum memiliki peralatan medis yang kompatibel dengan sistem telemedicine, sehingga membatasi kemampuan untuk melakukan diagnosis dan pemantauan jarak jauh secara optimal.

Masalah Keamanan Data

Keamanan data kesehatan menjadi salah satu isu besar dalam pengembangan telemedicine. Data medis adalah informasi yang sangat sensitif, dan setiap kebocoran atau peretasan dapat berpotensi merugikan pasien. Meskipun banyak sistem telemedicine yang sudah dilengkapi dengan enkripsi data dan proteksi keamanan lainnya, ancaman terhadap data pribadi tetap ada. Oleh karena itu, penting bagi penyedia layanan telemedicine untuk terus meningkatkan sistem keamanan mereka agar data pasien tetap aman.

Pembatasan Regulasi dan Kebijakan

Selain tantangan teknis, regulasi dan kebijakan juga menjadi hambatan dalam pengembangan telemedicine. Di beberapa negara, peraturan yang mengatur praktik telemedicine masih sangat terbatas, sehingga penyedia layanan kesehatan dan pasien sering kali merasa tidak yakin dengan legalitas atau aturan yang berlaku. Pembatasan ini juga berlaku dalam hal klaim asuransi untuk layanan telemedicine, yang sering kali tidak diakui atau dibayar dengan jumlah yang lebih rendah dibandingkan dengan kunjungan langsung ke dokter. Regulator perlu memperbarui kebijakan mereka agar lebih mendukung perkembangan telemedicine secara keseluruhan.

Inovasi yang Mengubah Telemedicine

Telemedicine Berbasis Kecerdasan Buatan (AI)

Kecerdasan Buatan (AI) kini menjadi salah satu kekuatan utama dalam inovasi telemedicine. Di masa depan, AI berpotensi menggantikan banyak fungsi yang biasanya dilakukan oleh tenaga medis manusia, khususnya dalam hal diagnosis awal dan rekomendasi perawatan. Dengan kemampuan untuk memproses data dalam jumlah besar, AI dapat mengidentifikasi pola yang tidak terlihat oleh mata manusia, memberikan diagnosis lebih cepat dan akurat. Sebagai contoh, algoritma AI dapat memindai hasil tes darah, gambar medis, dan riwayat medis pasien untuk memberikan diagnosis yang lebih komprehensif, sekaligus mengurangi kemungkinan kesalahan.

Selain itu, AI juga dapat digunakan untuk meningkatkan pengalaman pasien dengan sistem chatbots medis, yang memberikan jawaban instan terhadap pertanyaan seputar kesehatan. Sistem ini bisa menjadi saluran tambahan yang memudahkan pasien untuk mendapatkan informasi dasar mengenai kondisi kesehatan mereka sebelum melakukan konsultasi langsung. Dalam konteks layanan pelanggan, AI juga bisa digunakan untuk menjadwalkan pertemuan, memberikan pengingat pengobatan, dan menangani tugas administratif lainnya.

Dengan mengandalkan AI, telemedicine tidak hanya akan meningkatkan efisiensi, tetapi juga menurunkan biaya operasional, mengurangi beban pada tenaga medis, dan memungkinkan layanan kesehatan yang lebih terjangkau bagi masyarakat.

Pengenalan Teknologi Augmented Reality (AR) dalam Diagnosis

Salah satu perkembangan menarik dalam telemedicine adalah penggunaan Augmented Reality (AR) untuk membantu dalam diagnosis dan perawatan medis. Teknologi AR memungkinkan tenaga medis untuk “melihat” tubuh pasien secara lebih mendalam tanpa harus berada di lokasi yang sama. Misalnya, seorang dokter dapat menggunakan teknologi AR untuk memberikan petunjuk visual tentang prosedur medis yang harus dilakukan pasien di rumah atau dalam pengaturan jarak jauh lainnya.

Teknologi AR juga sangat berguna dalam pendidikan medis dan pelatihan tenaga medis. Dengan menggunakan simulasi AR, tenaga medis dapat melakukan latihan prosedur medis dalam lingkungan virtual yang sangat mirip dengan kenyataan. Ini membuka peluang bagi dokter dan perawat untuk mendapatkan pelatihan yang lebih baik, meskipun mereka berada di lokasi yang berbeda.

Selain itu, AR berpotensi memudahkan prosedur diagnosis yang kompleks. Dengan AR, dokter dapat melihat gambar tubuh pasien dalam bentuk 3D atau superimpose data medis di atas gambar tubuh, yang membantu dalam mendiagnosis penyakit dengan lebih tepat. Dengan meningkatnya penerapan AR, kita dapat mengharapkan lebih banyak kemajuan dalam diagnosis dan prosedur medis jarak jauh.

Blockchain untuk Keamanan Data Kesehatan

Salah satu masalah terbesar dalam telemedicine adalah keamanan data. Setiap kali data medis dikirimkan secara online, ada risiko data tersebut bisa diakses oleh pihak yang tidak berwenang. Oleh karena itu, banyak ahli yang berfokus pada penggunaan teknologi blockchain untuk melindungi data medis pasien. Blockchain, yang pertama kali dikenal melalui cryptocurrency seperti Bitcoin, adalah sistem database terdesentralisasi yang memungkinkan penyimpanan data secara aman dan transparan.

Dengan menggunakan blockchain, data medis yang dikirimkan selama konsultasi telemedicine dapat disimpan secara aman, dengan jejak audit yang jelas dan tidak dapat diubah. Teknologi ini memberikan transparansi yang lebih besar bagi pasien dan penyedia layanan kesehatan, sekaligus mengurangi potensi penyalahgunaan data medis. Hal ini juga mempermudah pertukaran data antar rumah sakit, laboratorium, dan penyedia layanan medis lainnya tanpa risiko pelanggaran privasi.

Di masa depan, teknologi blockchain bisa menjadi standar dalam pengelolaan data kesehatan secara digital. Pasien akan memiliki kontrol penuh atas siapa yang dapat mengakses data medis mereka, dan penyedia layanan kesehatan akan dapat memverifikasi data tanpa khawatir tentang integritas informasi tersebut. Dengan demikian, kepercayaan terhadap telemedicine akan semakin meningkat, dan akan lebih banyak pasien yang mau menggunakan layanan ini.

Dampak Regulasi Terhadap Perkembangan Telemedicine

Regulasi merupakan salah satu faktor utama yang akan memengaruhi masa depan telemedicine. Di banyak negara, regulasi tentang telemedicine masih belum jelas atau tertinggal jauh di belakang teknologi yang berkembang pesat. Banyak negara yang telah mengimplementasikan peraturan yang mengizinkan dokter untuk memberikan konsultasi medis jarak jauh, tetapi hanya di negara tertentu atau wilayah yang lebih maju. Di beberapa tempat, peraturan yang lebih ketat membatasi ruang lingkup praktik telemedicine.

Seiring dengan meningkatnya adopsi telemedicine, kita bisa mengharapkan perubahan signifikan dalam peraturan-peraturan yang ada. Pemerintah di berbagai negara kemungkinan akan mulai memperbarui undang-undang kesehatan mereka untuk mencakup aspek telemedicine secara lebih komprehensif. Ini bisa melibatkan peraturan tentang bagaimana pasien dapat memberikan persetujuan untuk perawatan jarak jauh, bagaimana rekam medis pasien disimpan, dan bagaimana pembayaran asuransi dapat diterima untuk layanan telemedicine.

Selain itu, regulasi yang lebih ketat tentang keamanan data kesehatan dan privasi pasien juga akan semakin penting. Negara-negara yang memiliki regulasi lebih ketat, seperti GDPR di Uni Eropa, kemungkinan besar akan menjadi model bagi negara lain dalam hal perlindungan data pribadi pasien.

Telemedicine dan Pengembangan Ekosistem Kesehatan Global

Telemedicine memiliki potensi untuk mengubah cara kita melihat sistem kesehatan global. Dengan semakin berkembangnya teknologi, telemedicine dapat menghubungkan penyedia layanan kesehatan dengan pasien di seluruh dunia, bahkan di daerah-daerah yang sebelumnya tidak memiliki akses terhadap layanan medis yang memadai. Ini membuka peluang untuk memperbaiki ketidaksetaraan dalam akses layanan kesehatan, terutama di negara-negara berkembang.

Salah satu contoh implementasi telemedicine yang sukses adalah program telemedicine di India, yang telah membantu banyak pasien di daerah terpencil untuk mendapatkan perawatan medis melalui konsultasi online. Teknologi ini juga dapat memfasilitasi kolaborasi antara rumah sakit dan klinik di berbagai belahan dunia, meningkatkan diagnosis penyakit langka, dan bahkan membantu dalam penelitian medis global.

Telemedicine dapat mempercepat penyebaran teknologi medis terbaru ke seluruh dunia, yang pada gilirannya meningkatkan hasil kesehatan global. Sebagai contoh, rumah sakit di negara berkembang dapat mengakses spesialisasi medis dari dokter di negara maju untuk memberikan perawatan yang lebih baik bagi pasien mereka. Ini menjadikan telemedicine tidak hanya sebuah inovasi teknologi, tetapi juga sebuah upaya untuk memperbaiki sistem kesehatan secara global.

Masa Depan Telemedicine dalam Pendidikan dan Pelatihan Medis

Revolusi dalam Pendidikan Kedokteran

Telemedicine juga berperan besar dalam pendidikan dan pelatihan kedokteran, terutama dalam konteks pelatihan jarak jauh. Salah satu manfaat utama telemedicine bagi pendidikan medis adalah kemampuannya untuk memungkinkan mahasiswa kedokteran atau tenaga medis baru belajar langsung dari para ahli, meskipun mereka berada di lokasi yang berbeda. Penggunaan platform video conference, misalnya, memungkinkan dokter spesialis untuk memberikan kuliah atau pelatihan praktis langsung kepada mahasiswa kedokteran dari seluruh dunia.

Di masa depan, teknologi seperti Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) akan semakin mendominasi dunia pendidikan medis. Mahasiswa kedokteran dapat melakukan simulasi bedah atau prosedur medis lainnya tanpa harus berada di ruang rumah sakit. Hal ini memberikan mereka kesempatan untuk berlatih dalam kondisi yang lebih aman dan terkendali, sekaligus meminimalisir risiko pada pasien. Penggunaan AR juga dapat mempermudah mereka dalam memahami anatomi tubuh manusia dengan cara yang lebih interaktif dan imersif.

Dengan semakin berkembangnya teknologi, pendidikan medis tidak lagi terbatas pada lingkungan rumah sakit atau kampus. Melalui telemedicine, pelatihan dapat dilakukan di mana saja, kapan saja, membuka peluang bagi tenaga medis di daerah terpencil untuk mendapatkan akses ke pelatihan dan peningkatan keterampilan.

Sistem Pembelajaran Berbasis Telemedicine untuk Pasien

Selain pendidikan medis, telemedicine juga mempermudah sistem pembelajaran bagi pasien, terutama dalam hal edukasi mengenai penyakit dan pengelolaan kesehatan mereka. Banyak pasien yang menerima pengobatan untuk penyakit kronis atau yang memerlukan perawatan jangka panjang memerlukan pemahaman yang lebih mendalam tentang kondisi mereka dan cara merawat diri mereka sendiri.

Melalui telemedicine, dokter dapat memberikan sesi pendidikan kesehatan yang interaktif, yang memandu pasien melalui proses pengobatan, termasuk cara mengelola obat-obatan, memantau gejala, atau melakukan prosedur medis tertentu. Misalnya, pasien dengan diabetes dapat belajar tentang cara mengukur kadar gula darah mereka melalui video tutorial atau sesi tanya jawab dengan dokter.

Pendidikan pasien melalui platform telemedicine ini dapat mengurangi tingkat kesalahan pengobatan dan meningkatkan kepatuhan pasien terhadap perawatan mereka. Di masa depan, kita akan melihat lebih banyak inovasi dalam hal sistem pendidikan berbasis telemedicine, yang memungkinkan pasien untuk menjadi lebih proaktif dalam menjaga kesehatan mereka.

Perkembangan Pasar Telemedicine di Seluruh Dunia

Pertumbuhan Pasar Telemedicine Global

Telemedicine tidak hanya berkembang di negara-negara maju, tetapi juga mengalami pertumbuhan pesat di negara berkembang. Pasar telemedicine global diperkirakan akan terus berkembang pesat dalam beberapa tahun ke depan, seiring dengan meningkatnya permintaan akan layanan kesehatan yang lebih mudah diakses dan lebih terjangkau. Menurut berbagai laporan industri, pasar telemedicine diprediksi akan tumbuh dengan tingkat pertumbuhan tahunan yang signifikan, didorong oleh faktor-faktor seperti peningkatan akses internet, adopsi teknologi medis baru, dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang manfaat layanan kesehatan jarak jauh.

Negara-negara dengan infrastruktur medis yang terbatas atau tantangan dalam mengakses layanan kesehatan akan terus melihat adopsi yang lebih tinggi terhadap telemedicine. Misalnya, di Afrika atau Asia Tenggara, telemedicine bisa menjadi solusi yang efektif untuk mengatasi masalah keterbatasan tenaga medis atau rumah sakit. Pasar telemedicine yang semakin besar juga memicu inovasi dalam perangkat keras dan perangkat lunak medis, yang semakin memperkaya ekosistem teknologi kesehatan global.

Peran Asuransi Kesehatan dalam Telemedicine

Salah satu faktor kunci yang dapat mempercepat adopsi telemedicine adalah perubahan dalam kebijakan asuransi kesehatan. Meskipun sebagian besar perusahaan asuransi kesehatan di dunia telah mulai mencakup layanan telemedicine dalam paket mereka, ada banyak tantangan yang masih ada terkait dengan penggantian biaya dan pengakuan atas layanan kesehatan jarak jauh.

Namun, dengan semakin meningkatnya pemahaman tentang manfaat telemedicine, banyak perusahaan asuransi akan mulai menyesuaikan kebijakan mereka untuk mencakup lebih banyak jenis perawatan jarak jauh. Asuransi kesehatan mungkin akan memperluas cakupan untuk konsultasi video, diagnosis berbasis AI, atau pemantauan jarak jauh untuk pasien dengan penyakit kronis. Di beberapa negara, sistem asuransi nasional atau pemerintah juga dapat memberikan insentif bagi rumah sakit atau klinik untuk mengadopsi teknologi telemedicine, guna meningkatkan efisiensi dan memperluas akses ke layanan medis.

Inovasi dalam Pembayaran Telemedicine

Berbagai model pembayaran untuk layanan telemedicine juga akan berkembang seiring dengan semakin meluasnya penggunaan teknologi ini. Beberapa negara mulai mengadopsi sistem pembayaran berbasis langganan atau bayar per layanan untuk konsultasi jarak jauh. Ini memungkinkan pasien untuk membayar biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan konsultasi tatap muka, dan juga memungkinkan rumah sakit atau klinik untuk mengelola jadwal dan biaya operasional mereka dengan lebih efisien.

Selain itu, dengan adanya kemajuan dalam metode pembayaran digital, pasien dapat dengan mudah melakukan pembayaran untuk layanan telemedicine menggunakan aplikasi mobile atau sistem pembayaran digital lainnya, memudahkan transaksi dan mengurangi beban administratif bagi penyedia layanan kesehatan.

Dampak Pandemi COVID-19 pada Telemedicine

Pandemi COVID-19 menjadi titik balik dalam adopsi telemedicine di seluruh dunia. Selama pandemi, banyak pasien yang menghindari kunjungan langsung ke rumah sakit karena risiko terpapar virus. Sebagai akibatnya, penggunaan telemedicine melonjak tajam, dengan banyak rumah sakit dan klinik yang beralih ke konsultasi virtual untuk memastikan kelangsungan pelayanan medis.

Meskipun COVID-19 menyebabkan banyak ketegangan pada sistem kesehatan global, pandemi juga membuka mata banyak orang tentang potensi besar yang dimiliki telemedicine. Banyak rumah sakit dan klinik yang sebelumnya ragu untuk berinvestasi dalam teknologi telemedicine akhirnya menyadari bahwa teknologi ini memungkinkan mereka untuk terus memberikan layanan medis meskipun di tengah krisis.

Pasca-pandemi, meskipun dunia kembali membuka diri untuk pertemuan tatap muka, banyak pasien dan penyedia layanan kesehatan yang memilih untuk melanjutkan penggunaan telemedicine, karena kemudahan dan kenyamanannya. Oleh karena itu, pandemi COVID-19 akan menjadi titik sejarah penting dalam perkembangan telemedicine yang lebih luas.

Kesimpulan

Masa depan telemedicine sangat cerah, dengan berbagai inovasi yang mengubah cara kita mengakses dan menerima layanan kesehatan. Teknologi yang semakin canggih, seperti AI, AR, dan blockchain, akan meningkatkan kualitas, efisiensi, dan keamanan layanan telemedicine. Meskipun masih ada tantangan, seperti masalah regulasi dan keamanan data, semakin banyak negara yang mulai melihat potensi besar yang dimiliki oleh telemedicine untuk memperbaiki sistem kesehatan global.

Dengan meningkatnya adopsi telemedicine, terutama di daerah-daerah terpencil, kita akan melihat perubahan besar dalam cara kita mendekati perawatan kesehatan. Di masa depan, layanan medis tidak akan terbatas pada kunjungan fisik ke rumah sakit atau klinik; sebaliknya, pasien akan dapat mengakses perawatan kesehatan dari kenyamanan rumah mereka, kapan saja dan di mana saja.

FAQ

  1. Apa itu telemedicine?
    Telemedicine adalah penggunaan teknologi untuk memberikan layanan kesehatan dari jarak jauh, seperti konsultasi video atau pemantauan kesehatan menggunakan perangkat medis terhubung.

  2. Apa saja manfaat telemedicine bagi pasien?
    Telemedicine memungkinkan pasien untuk mendapatkan perawatan medis tanpa harus pergi ke rumah sakit, menghemat waktu, biaya, dan memperluas akses ke perawatan medis.

  3. Apakah telemedicine aman?
    Dengan menggunakan teknologi yang aman dan terenkripsi, telemedicine dapat menjamin perlindungan data pribadi pasien, meskipun tetap ada tantangan terkait keamanan data.

  4. Bagaimana perkembangan telemedicine di negara berkembang?
    Telemedicine berkembang pesat di negara berkembang, yang memanfaatkan teknologi untuk mengatasi keterbatasan tenaga medis dan rumah sakit di daerah terpencil.

  5. Apakah telemedicine akan menggantikan kunjungan langsung ke dokter?
    Meskipun telemedicine akan semakin umum digunakan, kunjungan langsung ke dokter tetap penting untuk prosedur medis yang memerlukan perawatan fisik atau tindakan medis langsung.

Just your feedback is enough for me! Please take a moment to leave a review.

Discover more by supporting me on Patreon / BuyMeACoffee